Kumpulan Kata-Kata Sindiran yang Pedas, Cocok untuk Status!

Kata-kata sindiran seringkali menjadi alat komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan tanpa harus berhadapan langsung. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering menemui situasi di mana kita ingin menyampaikan perasaan atau pendapat, namun terhalang oleh berbagai alasan.

Sindiran memungkinkan seseorang untuk mengungkapkan perasaannya dengan cara yang lebih halus, namun tetap tajam. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sindiran adalah perkataan atau gambar yang bermaksud menyindir orang.

Sindiran bisa berupa ironi, sarkasme, sinisme, atau satire. Setiap jenis sindiran memiliki ciri khas dan tujuan tertentu, mulai dari menyindir dengan cara yang lucu hingga menyindir dengan nada yang lebih serius dan menyakitkan.

Kumpulan Kata-Kata Sindiran yang Menggelitik Sanubari

Kata sindiran sering sekali berikan oleh seseorang secara langsung ke target atau dibuat status di media sosial. Jika kamu ingin menyindir seseorang, gunakan beberapa contoh kata di bawahnya.

1. Kata-kata sindiran kena mental

Kata-kata sindiran kena mental
  • Bicara besar, tindakan kecil.
  • Lebih banyak omong, kurang aksi.
  • Pintar di mulut, kosong di kepala.
  • Mengaku bijak, tapi tindakan bodoh.
  • Selalu merasa benar, padahal sering salah.
  • Berlagak hebat, tapi tak ada bukti.
  • Banyak bicara, sedikit berbuat.
  • Mengaku paham, tapi sering keliru.
  • Selalu menilai, tapi tak pernah introspeksi.
  • Berpura-pura tahu, padahal bingung sendiri.
  • Mengkritik orang lain, tapi diri sendiri tak sempurna.
  • Mengaku jujur, tapi sering berbohong.
  • Selalu menuntut, tapi tak pernah memberi.
  • Mengharapkan yang terbaik, tapi tak pernah berusaha.
  • Berlagak sebagai pemimpin, tapi tak punya visi.
  • Mengaku berani, tapi takut menghadapi kenyataan.
  • Selalu mengeluh, tapi tak pernah bersyukur.
  • Mengaku dewasa, tapi perilaku masih anak-anak.
  • Banyak tahu, tapi tak pernah berbagi.
  • Mengaku peduli, tapi sering mengabaikan.
  • Berlagak sibuk, padahal banyak waktu luang.
  • Mengaku pintar, tapi tak pernah belajar.
  • Selalu menyalahkan, tapi tak pernah bertanggung jawab.
  • Berpura-pura kuat, padahal rapuh di dalam.
  • Mengaku spesialis, tapi tak punya keahlian khusus.
  • Semoga kata-kata sindiran ini sesuai dengan yang Anda harapkan!

2. Kata-kata sindiran singkat

Kata-kata sindiran singkat
  • Banyak bicara, sedikit beraksi.
  • Pintar di mulut, kosong di otak.
  • Berlagak hebat, hasil nol.
  • Selalu benar, sering keliru.
  • Omong doang, mana buktinya?
  • Kritik terus, introspeksi kapan?
  • Pura-pura tahu, aslinya bingung.
  • Selalu mengeluh, syukur kapan?
  • Berlagak sibuk, hasilnya?
  • Mengaku peduli, realitanya?
  • Pamer terus, prestasi mana?
  • Banyak alasan, sedikit solusi.
  • Mengaku jujur, tapi sering tipu.
  • Selalu menuntut, beri apa?
  • Mengaku berani, tapi lari terus.
  • Selalu merasa, tak pernah paham.
  • Banyak tahu, praktiknya?
  • Mengaku dewasa, sikap kekanak-kanakan.
  • Selalu menyalahkan, tanggung jawab hilang.
  • Berlagak pintar, belajar kapan?
  • Mengaku spesialis, dasarnya?
  • Pura-pura kuat, hati rapuh.
  • Mengaku sahabat, belakangnya tikam.
  • Banyak harapan, usaha minim.
  • Mengaku peduli, tindakan dingin.
  • Pura-pura sederhana, hati materialistis.
  • Mengaku pekerja keras, hasil biasa saja.
  • Banyak mimpi, realita jauh.
  • Mengaku pemenang, kalah terus.
  • Berlagak suci, hati kotor.
  • Semoga tambahan kata-kata sindiran ini sesuai dengan yang Anda harapkan!
  • Pamer kekayaan, hati miskin.
  • Mengaku bijak, tindakan ceroboh.
  • Selalu optimis, realitas pesimis.
  • Berlagak ramah, hati berduri.
  • Mengaku setia, mata jelalatan.
  • Banyak ide, eksekusi nol.
  • Pura-pura mendengar, hati acuh.
  • Mengaku pemimpin, tak punya arah.
  • Banyak janji, sedikit realisasi.
  • Mengaku hebat, tak ada bukti.
  • Selalu tersenyum, hati berluka.
  • Banyak rencana, minim aksi.
  • Mengaku tulus, penuh drama.
  • Pura-pura bahagia, jiwa kosong.
  • Mengaku kaya, hutang menumpuk.
  • Banyak harapan, minim kerja keras.
  • Mengaku cinta, tindakan dingin.
  • Pura-pura kuat, jiwa rapuh.
  • Mengaku sahabat, tindakan musuh.
  • Banyak teori, praktik minim.
  • Mengaku pejuang, takut tantangan.
  • Berlagak sederhana, jiwa materialistis.
  • Mengaku pahlawan, tak ada perjuangan.
  • Banyak impian, sedikit usaha.
  • Mengaku malaikat, tindakan setan.
  • Pura-pura peduli, hati beku.
  • Mengaku berbakat, tak pernah tunjukkan.
  • Banyak omong, minim tindakan.
  • Mengaku jujur, penuh rahasia.
  • Berlagak suci, penuh dosa.

3. Kata-kata sindiran pedas

  • Lebih baik diam daripada bicara tak berarti.
  • Banyak bicara, sedikit beraksi.
  • Pamer harta, tapi hati kosong.
  • Pintar di depan, licik di belakang.
  • Berlagak hebat, tapi tak lebih dari angin lalu.
  • Berani di dunia maya, penakut di dunia nyata.
  • Banyak tahu, tapi tak pernah praktek.
  • Mengkritik orang lain, tapi diri sendiri tak sempurna.
  • Berlagak sibuk, tapi hasil nol besar.
  • Mengaku jujur, tapi penuh tipu daya.
  • Selalu merasa benar, tapi tak pernah introspeksi.
  • Mengaku sahabat, tapi sering mengkhianati.
  • Banyak janji, sedikit realisasi.
  • Selalu ingin dihargai, tapi tak pernah menghargai.
  • Mengaku pemberani, tapi takut pada kenyataan.
  • Selalu merasa paling hebat, tapi tak lebih dari bayangan.
  • Mengaku tahu segalanya, tapi sering salah.
  • Banyak omong, sedikit bukti.
  • Mengaku dewasa, tapi perilaku anak-anak.
  • Selalu ingin menang sendiri, tanpa memikirkan orang lain.
  • Mengaku pintar, tapi sering blunder.
  • Berlagak kaya, tapi hati miskin.
  • Mengaku sederhana, tapi penuh kemewahan.
  • Selalu merasa diri paling benar.
  • Banyak bicara, tapi tak ada esensinya.
  • Mengaku bijaksana, tapi penuh prasangka.
  • Berlagak suci, tapi hati penuh dosa.
  • Mengaku tulus, tapi penuh niat buruk.
  • Banyak berwacana, sedikit aksi.
  • Mengaku peduli, tapi sering acuh tak acuh.
  • Selalu ingin diperhatikan, tapi tak pernah memperhatikan.
  • Mengaku setia, tapi sering berkhianat.
  • Banyak berjanji, tapi tak pernah ditepati.
  • Mengaku mampu, tapi sering menyerah.
  • Berlagak sebagai pemimpin, tapi tak ada yang mau di pimpin.
  • Mengaku berani, tapi sering lari dari masalah.
  • Banyak bicara soal kebenaran, tapi sering berbohong.
  • Mengaku sahabat, tapi sering menjelekkan di belakang.
  • Selalu ingin diakui, tapi tak pernah mengakui kesalahan.
  • Mengaku pemberani, tapi takut pada tantangan.
  • Banyak bicara soal keadilan, tapi sering berpihak.
  • Mengaku pekerja keras, tapi sering malas.
  • Berlagak sebagai pahlawan, tapi tak ada yang diselamatkan.
  • Mengaku bijak, tapi sering membuat keputusan bodoh.
  • Banyak bicara soal cinta, tapi sering menyakiti.
  • Mengaku jujur, tapi sering bersembunyi di balik kebohongan.
  • Selalu merasa paling penting, tapi sering diabaikan.
  • Mengaku berwawasan, tapi sering keliru.
  • Banyak bicara soal kesetiaan, tapi sering berpaling.
  • Mengaku sebagai teman, tapi sering memusuhi.
  • Berlagak sebagai guru, tapi tak ada yang mau belajar.
  • Mengaku sebagai pemimpin, tapi tak ada yang mau mengikuti.
  • Banyak bicara soal kejujuran, tapi sering menipu.
  • Mengaku sebagai penolong, tapi sering mempersulit.
  • Selalu merasa paling baik, tapi sering membuat kesalahan.
  • Mengaku sebagai pemberi, tapi sering mengambil.
  • Banyak bicara soal keikhlasan, tapi sering berpura-pura.
  • Mengaku sebagai pendengar, tapi sering mengabaikan.
  • Selalu merasa paling benar, tapi sering salah paham.
  • Mengaku sebagai penasehat, tapi sering menyesatkan.

4. Kata-kata sindiran buat pacar yang tidak menghargai kita

  • Cinta bukanlah alasan untuk meremehkan.
  • Menghargai bukanlah pilihan, tapi kewajiban.
  • Kata-kata manis tak sebanding dengan tindakan.
  • Jangan berlagak sayang jika tak tulus.
  • Cinta sejati tak pernah merendahkan.
  • Jangan janji langit, jika tak bisa memberi bintang.
  • Kata-kata indah tak sebanding dengan perlakuanmu.
  • Jangan beri harapan, jika tak bisa memenuhi.
  • Cinta bukanlah alasan untuk menyakiti.
  • Jangan berlagak peduli, jika hanya pura-pura.
  • Kata-kata manis tak sebanding dengan sikapmu.
  • Jangan berjanji, jika tak bisa ditepati.
  • Cinta sejati selalu menghargai.
  • Jangan beri harapan palsu.
  • Kata-kata indah hanyalah omong kosong tanpa tindakan.
  • Jangan berlagak setia, jika hatimu bermain.
  • Cinta bukanlah alasan untuk berbohong.
  • Jangan beri janji, jika hanya kebohongan.
  • Kata-kata manis tak sebanding dengan perbuatanmu.
  • Jangan berlagak tulus, jika hatimu penuh tipu daya.
  • Cinta sejati selalu tulus dan jujur.
  • Jangan beri harapan, jika tak ada niat.
  • Kata-kata indah hanyalah omong kosong tanpa bukti.
  • Jangan berlagak peduli, jika hanya untuk pamer.
  • Cinta bukanlah alasan untuk berpura-pura.
  • Jangan berjanji, jika hanya untuk menenangkan.
  • Kata-kata manis hanyalah omong kosong tanpa kesungguhan.
  • Jangan berlagak sayang, jika hanya untuk manfaat.
  • Cinta sejati selalu menghargai dan mengerti.
  • Jangan beri harapan, jika hanya untuk menyakiti.
  • Kata-kata indah hanyalah omong kosong tanpa kejujuran.
  • Jangan berlagak setia, jika hatimu berbelok.
  • Cinta bukanlah alasan untuk mengabaikan.
  • Jangan berjanji, jika hanya untuk mengelak.
  • Kata-kata manis hanyalah omong kosong tanpa niat.
  • Jangan berlagak tulus, jika hatimu berdusta.
  • Cinta sejati selalu tulus dan menghargai.
  • Jangan beri harapan, jika hanya untuk mengelabui.
  • Kata-kata indah hanyalah omong kosong tanpa komitmen.
  • Jangan berlagak peduli, jika hanya untuk kepentingan.
  • Cinta bukanlah alasan untuk mengkhianati.
  • Jangan berjanji, jika hanya untuk menghibur.
  • Kata-kata manis hanyalah omong kosong tanpa kesetiaan.
  • Jangan berlagak sayang, jika hanya untuk keuntungan.
  • Cinta sejati selalu menghargai dan setia.
  • Jangan beri harapan, jika hanya untuk mengecewakan.
  • Kata-kata indah hanyalah omong kosong tanpa perasaan.
  • Jangan berlagak setia, jika hatimu berpindah.
  • Cinta bukanlah alasan untuk meremehkan.

5. Kata-kata sindiran buat mantan menyesal

  • Selamat, kamu telah kehilangan aku.
  • Aku berterima kasih atas bagianmu dalam perjalananku.
  • Putus cinta mungkin menyakitkan. Tapi, kehilangan seseorang yang tidak menghargaimu lebih menyakitkan.
  • Terimakasih telah membuatku kuat dengan keputusanmu.
  • Kau mungkin menyesal sekarang, tapi aku sudah melangkah lebih jauh.
  • Kehilangan aku mungkin salah satu kesalahan terbesarmu.
  • Aku bukanlah mainan yang bisa kau buang dan ambil kembali sesuka hati.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan yang lebih baik.
  • Terimakasih telah mengajarkanku arti kehilangan.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah belajar untuk bahagia tanpamu.
  • Kehilanganmu bukanlah kerugian bagiku, tapi kehilangan aku pasti kerugian bagimu.
  • Aku bukanlah pilihan kedua yang bisa kau datangi saat kau menyesal.
  • Kau mungkin menyesal sekarang, tapi itu sudah terlambat.
  • Terimakasih telah membuatku sadar bahwa aku pantas mendapatkan yang lebih baik.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan seseorang yang tulus.
  • Aku bukanlah boneka yang bisa kau mainkan sesuka hati.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan kebahagiaan tanpamu.
  • Terimakasih telah mengajarkanku arti kesabaran.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan cinta yang sejati.
  • Aku bukanlah pilihan sementara yang bisa kau tinggalkan sesuka hati.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan seseorang yang menghargai.
  • Terimakasih telah membuatku kuat dengan keputusanmu yang salah.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan yang lebih tulus.
  • Aku bukanlah pilihan kedua yang bisa kau datangi saat kau menyesal.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan kebahagiaan yang sejati.
  • Terimakasih telah mengajarkanku arti kehilangan yang sebenarnya.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan seseorang yang lebih baik.
  • Aku bukanlah mainan yang bisa kau buang dan ambil kembali sesuka hati.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan cinta yang tulus.
  • Terimakasih telah membuatku sadar bahwa aku pantas mendapatkan yang lebih baik.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan kebahagiaan tanpamu.
  • Aku bukanlah pilihan sementara yang bisa kau tinggalkan sesuka hati.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan seseorang yang menghargai.
  • Terimakasih telah mengajarkanku arti kesabaran yang sebenarnya.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan cinta yang sejati.
  • Aku bukanlah boneka yang bisa kau mainkan sesuka hati.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan kebahagiaan yang sejati.
  • Terimakasih telah membuatku kuat dengan keputusanmu yang salah.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan yang lebih tulus.
  • Aku bukanlah pilihan kedua yang bisa kau datangi saat kau menyesal.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan kebahagiaan tanpamu.
  • Terimakasih telah mengajarkanku arti kehilangan yang sebenarnya.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan seseorang yang lebih baik.
  • Aku bukanlah mainan yang bisa kau buang dan ambil kembali sesuka hati.
  • Kau mungkin menyesal, tapi aku sudah menemukan cinta yang tulus.

6. Kata-kata sindiran pedas buat saudara

  • Keluarga bahagia tanpa kamu.
  • Kamu bukan saudara, tapi beban.
  • Keluarga bukan tempat untuk drama.
  • Kamu lebih suka bergosip daripada berkontribusi.
  • Lebih baik sendiri daripada bersamamu.
  • Kamu bukan saudara, tapi penghuni rumah.
  • Keluarga butuh kerjasama, bukan drama.
  • Kamu lebih suka menyalahkan daripada bertanggung jawab.
  • Keluarga bukan tempat untuk egoisme.
  • Kamu bukan saudara, tapi pengganggu.
  • Keluarga butuh dukungan, bukan kritik.
  • Kamu lebih suka menuntut daripada memberi.
  • Keluarga bukan tempat untuk persaingan.
  • Kamu bukan saudara, tapi pemeran utama drama.
  • Keluarga butuh kasih sayang, bukan iri hati.
  • Kamu lebih suka mengejek daripada menghargai.
  • Keluarga bukan tempat untuk kebencian.
  • Kamu bukan saudara, tapi penonton.
  • Keluarga butuh pemahaman, bukan pertengkaran.
  • Kamu lebih suka menghakimi daripada mendengar.
  • Keluarga bukan tempat untuk keegoisan.
  • Kamu bukan saudara, tapi pengkritik.
  • Keluarga butuh kebersamaan, bukan perpecahan.
  • Kamu lebih suka menjelekkan daripada mendukung.
  • Keluarga bukan tempat untuk kecurigaan.
  • Kamu bukan saudara, tapi penghambat.
  • Keluarga butuh kepercayaan, bukan fitnah.
  • Kamu lebih suka menyerang daripada membantu.
  • Keluarga bukan tempat untuk kepentingan pribadi.
  • Kamu bukan saudara, tapi pengacau.

7. Kata-kata sindiran halus buat orang munafik

  • Ada yang selalu berbeda di depan dan di belakang.
  • Kamu hebat, bermain dua peran sekaligus.
  • Mungkin kamu butuh cermin dua sisi.
  • Aku kagum dengan kemampuan kamu beradaptasi.
  • Kadang aku bingung, mana kamu yang asli?
  • Kamu memang aktor ulung di panggung kehidupan.
  • Dua wajah, satu tubuh. Hebat!
  • Aku tak perlu kacamata untuk melihat sisi lainmu.
  • Kamu memang spesialis teater kehidupan.
  • Dekapanmu hangat, tapi bayanganmu dingin.
  • Kamu memang juara dalam bermain topeng.
  • Aku tak butuh drama, aku butuh kejujuran.
  • Kamu selalu punya alasan, dan selalu berbeda.
  • Aku kagum, kamu bisa hidup dengan dua hati.
  • Kamu memang maestro dalam orkestra kepura-puraan.
  • Dua kata untukmu: kconsistenan dan kejujuran.
  • Mungkin kamu lupa, kejujuran itu indah.
  • Aku tak butuh cerita, aku butuh realita.
  • Kamu memang maestro dalam konser kepalsuan.
  • Kamu selalu punya versi cerita yang berbeda.
  • Aku kagum, kamu bisa berdiri di dua dunia sekaligus.
  • Kamu memang pakar dalam seni berpura-pura.
  • Aku tak butuh naskah, aku butuh kenyataan.
  • Kamu memang maestro dalam drama kehidupan.
  • Kamu selalu punya dua sisi dalam satu cerita.
  • Aku kagum, kamu bisa bermain di dua panggung.
  • Kamu memang pakar dalam seni kemunafikan.
  • Aku tak butuh skenario, aku butuh keaslian.
  • Kamu memang maestro dalam teater kepura-puraan.
  • Kamu selalu punya dua wajah dalam satu cermin.

8. Kata kata sindiran buat teman

  • Sahabat di mulut, musuh di hati.
  • Banyak bicara, sedikit berbuat.
  • Pura-pura peduli, tapi penuh niat buruk.
  • Dekat di depan, jauh di belakang.
  • Berlagak suci, tapi penuh drama.
  • Mengaku teman, tapi sering mengkhianati.
  • Selalu ingin diperhatikan, tapi acuh tak acuh.
  • Berjanji setia, tapi sering berpaling.
  • Mengaku mendengar, tapi sering mengabaikan.
  • Dekat saat butuh, hilang saat bahagia.
  • Mengaku sahabat, tapi sering menjelekkan.
  • Banyak tahu, tapi sedikit mengerti.
  • Selalu merasa benar, tanpa mau mendengar.
  • Mengaku setia, tapi sering berbelok.
  • Sahabat saat senang, hilang saat susah.
  • Banyak bicara soal kejujuran, tapi sering berbohong.
  • Mengaku peduli, tapi sering membiarkan.
  • Dekat saat ada maunya, jauh saat tak ada gunanya.
  • Mengaku mendukung, tapi sering menjatuhkan.
  • Banyak bicara soal kesetiaan, tapi sering berkhianat.
  • Mengaku teman, tapi sering memusuhi.
  • Mengaku bijak, tapi sering memberi nasihat salah.
  • Sahabat di mata, musuh di hati.
  • Banyak bicara soal persahabatan, tapi sering melupakan.
  • Mengaku mendengar, tapi sering menutup telinga.
  • Dekat saat diuntungkan, jauh saat dirugikan.
  • Mengaku sahabat, tapi sering menyesatkan.
  • Banyak bicara soal kepedulian, tapi sering acuh tak acuh.
  • Mengaku teman, tapi sering berpura-pura.

Kata sindiran, meskipun terdengar sederhana, memiliki kekuatan untuk menyentuh hati dan pikiran orang yang disindir. Pastikan menggunakannya secara tepat agar tidak menimbulkan masalah yang cukup besar.

Sebagai alat komunikasi, sindiran harus digunakan dengan tujuan yang positif, seperti membangun kesadaran atau mendorong perubahan. Sebagai penutup, ingatlah bahwa kata-kata memiliki kekuatan, dan cara kita menggunakannya dapat mempengaruhi orang lain dengan cara yang mendalam.

Baca Juga: